Mutiara Quran

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 16 April 2007

Kebahagiaan Istri = Kebahgiaan Suami

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.[Ar-ruum (30):21]

Membahagiakan istri merupakan hal yang sangat penting dalam
menjalankan kehidupan berumah tangga. Akan banyak sekali keuntungan
yang akan diperoleh jika istri kita merasa berbahagia bersama dengan kita.
Betapa sukses hidup Rasulullooh dan para sahabat akibat peran istri-istri
mereka yang merasa menjadi manusia yang dibahagiakan oleh suami-suami
mereka.

Adanya ketenteraman dalam sebuah rumah tangga merupakan prasyarat
bagi lancarnya pencapaian tujuan berumah tangga. Tiap anggota
keluarga memiliki tugas dan cita-cita yang harus dikejar dalam
hidup ini. Suami bertugas sebagai pemimpin sekaligus pencari
nafkah. Seorang istri adalah ratu yang mengatur kondisi rumah tangga
sekaligus madrasah bagi anak-anaknya untuk mengenal dunia. Anak-anak
adalah tunas yang harus tumbuh dan berkembang hingga dapat menjadi
sumber kebahagiaan bagi keluarga dan masyarakat. Semua tugas
dan cita-cita itu hanya dapat terlaksana manakala suasana damai
dan tenteram selalu hadir dalam rumah.

Betapa sulit mencapai semua tujuan dan cita-cita tersebut manakala
suasana yang hadir dipenuhi dengan amarah, saling curiga dan tak peduli
satu sama lain. Dari banyak kasus, kegagalan dalam membina rumah tangga
seringkali dimulai dari tercabutnya rasa aman dan damai dari rumah.
Dan, peran istri untuk menghadirkan suasana syurgawi itu tak dapat diganti
oleh orang yang lain. Manakala istri merasa bahwa suami memberinya
kebahagiaan, maka tugas mengurus rumah tangga akan mudah dikerjakan.

Kebahagiaan bukanlah terletak pada banyaknya harta dan tingginya jabatan,
tetapi ia berada didalam hati. Tumpukan materi dan sanjungan yang tiada
henti bukan prasyarat seseorang untuk bahagia. Semuanya bermuara pada hati.
Seorang suami harus memiliki kelembutan dan kepekaan rasa. Ia harus tahu
kapan hati istrinya luka. Wanita pemalu biasanya hanya menyimpan saja luka
di dalam hatinya tanpa mau mengatakan kepada siapapun, walaupun terhadap
suaminya. Tak ada satu nasehat pun yang dapat diterima oleh istri manakala
kita mennyampaikannya dengan kemarahan atau tak menenggang perasaan istri.

Rasulullooh SAW pun memberi label pada laki-laki bahwa yang paling
di antara mereka (para suami) adalah yang paling baik sikapnya
terhadap istrinya. "dan aku adalah orang yang paling baik di antara
kamu terhadap istri." Demikian sabda beliau SAW.

Marilah kita kenali dan kita perlakukan hati istri-istri kita dengan baik
agar mereka dapat berbahagia dan agar tujuan kita dalam membentuk keluarga
yang penuh mawaddah dan rahmat tercapai.

wassalaamu'alaikum wr.wb
Baca Selengkapnya..

Kamis, 05 April 2007

Ayat - Ayat Kebesaran Allah





Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. ( QS Ar Rahman 37)

Kabar ini telah Allah informasikan 14 abad yang lalu sebelum tumbuh kembangnya dunia teknologi sepertii sekarang ini. Pada mulanya tentu kita sebagai manusia tidak paham dan tahu pesan apa yang ingin Allah sampaikan kepada kita dengan ayat tersebut. Akhirnya berkat perkembangan teknologi manusia mulai menemukan berbagai alat yang mampu membentu manusia dalam menyelesaikan berbagi permasalahan dunia. Salah satu alat tersebut adalah terpong.

Dengan alat tersebut manusia dapat melihat benda-benda langit yang tak mampu dilihat oleh mata telanjang. Gambar ini adalah salah satu hasil pengabadian kejadian alam yang telah Allah informasikan pada Surat Ar-Rahman ayat 37. Ini adalah bukti betapa Maha besarnya Allah swt yang menciptakan alam dan seisinya dengan penuh makna dan pelajaran bagi kita sebagai hamba-Nya.

Lalu apakah yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi janji-janji Allah yang telah dikabarkannya melalui Al-Qur’an seperti kematian, yaumul qiyamah, pertanyaan alam kubur, siksa neraka, itu semua pasti ada dan akan terjadi. Lalu apakah kita menganggap semua itu tidak akan terjadi dan akan mengatakan itu benar jika kita telah mati dan merasakannya. Maka semua itu tidak akan ada gunanya lagi tertlambatlah sudah…

Untuk itulah mari kita pelajari, pahami dan renungi berbagai macam kabar yang telah Allah informasikan dalam Al-Qur’an dan kita persiapkan segala sesuatunya sebelum datang penyesalan yang tak berarti lagi.***
Baca Selengkapnya..